Tanda-Tanda Anda Akan Gagal Lolos Masa Percobaan (Probation)

Masa percobaan atau probation adalah periode yang mendebarkan bagi setiap karyawan baru. Anda mungkin sudah memberikan segalanya, namun terkadang, ada perasaan aneh yang mengganjal: mungkinkah saya tidak akan lolos?

Jika kecemasan ini sedang menghantui, Anda berada di tempat yang tepat. Artikel ini akan membongkar tuntas Tanda-Tanda Anda Akan Gagal Lolos Masa Percobaan (Probation) dan, yang terpenting, bagaimana menyikapinya dengan bijak.

Sebagai seorang mentor yang berpengalaman di dunia profesional, saya memahami kekhawatiran Anda. Mari kita telaah bersama indikator-indikatornya dan ubah kecemasan menjadi strategi untuk bangkit.

Memahami Masa Percobaan: Periode Kritis Anda

Sebelum kita menyelami tanda-tanda kegagalan, penting untuk memahami apa itu masa percobaan.

Masa percobaan adalah periode evaluasi di mana perusahaan menilai apakah Anda cocok dengan peran, budaya, dan ekspektasi kinerja mereka.

Ini adalah waktu bagi Anda untuk membuktikan nilai Anda, namun juga kesempatan bagi perusahaan untuk memastikan bahwa mereka telah membuat keputusan perekrutan yang tepat.

Biasanya berlangsung 3 hingga 6 bulan, periode ini krusial untuk membangun fondasi karier Anda di perusahaan tersebut.

Tanda-Tanda Anda Akan Gagal Lolos Masa Percobaan (Probation)

Mengenali tanda-tanda ini lebih awal bisa menjadi kunci untuk mengambil tindakan korektif atau setidaknya mempersiapkan diri. Berikut adalah beberapa indikator paling umum:

1. Minimnya Umpan Balik (Feedback) atau Umpan Balik yang Konsisten Negatif

Salah satu alarm terbesar adalah ketika atasan Anda sangat jarang memberikan umpan balik, atau sebaliknya, hanya memberikan umpan balik negatif secara berulang.

Di masa percobaan, Anda seharusnya mendapatkan banyak bimbingan dan koreksi untuk membantu Anda beradaptasi.

Jika umpan balik yang Anda terima hanya berfokus pada kelemahan tanpa panduan perbaikan, atau bahkan tidak ada sama sekali, ini bisa jadi sinyal bahwa atasan tidak melihat potensi Anda untuk berkembang.

  • Skenario Nyata: Rapat Evaluasi yang Kosong

    Bayangkan Anda baru bekerja 2 bulan, dan sudah saatnya evaluasi bulanan dengan manajer. Anda datang dengan harapan mendapatkan arahan, tetapi manajer hanya berkata, “Sejauh ini baik-baik saja,” tanpa merinci apa yang baik atau apa yang perlu ditingkatkan.

    Padahal, rekan kerja lain yang baru direkrut di departemen berbeda justru sering bercerita tentang diskusi mendalam dengan manajer mereka mengenai target dan area pengembangan.

    Kesenjangan ini menunjukkan bahwa mungkin ada keraguan dari pihak perusahaan terhadap performa atau kesesuaian Anda, sehingga mereka enggan menginvestasikan waktu untuk bimbingan lebih lanjut.

2. Tidak Adanya Penugasan Proyek Penting atau Tanggung Jawab yang Berkurang

Anda direkrut untuk peran tertentu, namun tugas-tugas yang diberikan terasa sepele, berulang, atau tidak sesuai dengan deskripsi pekerjaan Anda.

Perusahaan biasanya ingin menguji karyawan baru dengan proyek-proyek yang relevan untuk melihat kemampuan mereka berkontribusi.

Jika Anda justru merasa diabaikan dari proyek-proyek penting atau bahkan tanggung jawab Anda perlahan dialihkan kepada orang lain, ini adalah indikator kuat bahwa perusahaan mungkin sedang meragukan kapabilitas Anda.

  • Analogi: Pemain Cadangan yang Jarang Dimainkan

    Anggaplah Anda adalah pemain bola yang baru direkrut. Di masa percobaan, Anda seharusnya diberi kesempatan bermain di pertandingan penting untuk menunjukkan skill. Namun, jika Anda justru lebih sering duduk di bangku cadangan, hanya diberi tugas memanaskan bangku, atau bahkan disuruh mengambil minum untuk pemain lain, itu adalah sinyal bahwa pelatih tidak melihat Anda sebagai bagian integral dari tim utama.

    Dalam konteks pekerjaan, ini berarti Anda tidak dipercaya untuk menangani tugas-tugas inti yang krusial bagi departemen.

3. Kurangnya Integrasi dengan Tim atau Budaya Perusahaan

Perusahaan tidak hanya mencari keahlian teknis, tetapi juga kesesuaian budaya. Jika Anda merasa terasing, sulit membangun hubungan dengan rekan kerja, atau sering merasa “di luar lingkaran” dalam interaksi tim, ini bisa menjadi masalah.

Meskipun Anda mungkin seorang introvert, ada batasan antara menjadi pendiam dan tidak menyatu sama sekali.

Ketidakmampuan beradaptasi dengan budaya perusahaan bisa menjadi alasan kuat untuk tidak memperpanjang kontrak.

  • Kasus Singkat: Si Pendiam yang Tidak Dilibatkan

    Andi adalah seorang developer baru yang sangat cakap secara teknis, namun ia sangat pendiam. Di kantin, ia selalu makan sendiri. Saat ada diskusi informal tim, ia hanya mendengar tanpa pernah menyumbangkan ide. Setelah 2 bulan, rekan-rekannya jarang bertanya pendapatnya, bahkan manajernya pun mulai mengurangi interaksi.

    Meskipun Andi tidak membuat kesalahan fatal, sikapnya yang kurang partisipatif membuat tim merasa sulit bekerja sama dengannya, menimbulkan kesan bahwa ia tidak cocok dengan budaya kolaboratif perusahaan.

4. Performa Kerja di Bawah Ekspektasi atau KPI Tidak Tercapai

Ini adalah tanda yang paling jelas dan sering kali menjadi alasan utama. Setiap peran memiliki Key Performance Indicators (KPIs) atau ekspektasi kinerja yang harus dipenuhi.

Jika Anda secara konsisten gagal mencapai target, membutuhkan waktu terlalu lama untuk menyelesaikan tugas, atau kualitas pekerjaan Anda jauh di bawah standar yang diharapkan, ini adalah masalah serius.

Perusahaan tidak akan ragu untuk tidak meloloskan Anda jika Anda tidak dapat memberikan kontribusi yang diharapkan.

  • Contoh Konkret: Target Penjualan yang Selalu Meleset

    Seorang karyawan baru di tim penjualan diberikan target untuk mencapai 50 klien baru dalam 3 bulan. Setelah 2 bulan, ia baru berhasil mendapatkan 10 klien, sementara rekan-rekan barunya yang lain sudah mencapai setidaknya 30 klien.

    Meskipun ia sudah diberi pelatihan tambahan dan kesempatan, angkanya tidak menunjukkan peningkatan signifikan.

    Ini adalah indikator jelas bahwa performanya jauh di bawah ekspektasi, dan akan sangat sulit baginya untuk lolos masa percobaan jika tidak ada perubahan drastis.

5. Kesalahan Berulang yang Sama Meskipun Sudah Diberi Pelatihan/Peringatan

Manusia wajar membuat kesalahan, terutama di awal pekerjaan. Namun, yang jadi masalah adalah ketika Anda mengulangi kesalahan yang sama berulang kali, padahal sudah diberi tahu, dilatih, atau diingatkan.

Ini menunjukkan kurangnya perhatian terhadap detail, ketidakmampuan belajar dari pengalaman, atau bahkan kurangnya inisiatif untuk memperbaiki diri.

Perusahaan mencari karyawan yang adaptif dan mau belajar, bukan seseorang yang terus-menerus memerlukan pengawasan ketat.

  • Skenario: Laporan Keuangan yang Salah Format Berulang Kali

    Seorang akuntan junior baru sering mengirimkan laporan keuangan dengan format yang salah, meskipun sudah berulang kali diingatkan dan diberi template yang benar. Manajernya bahkan sudah duduk bersamanya untuk menjelaskan langkah demi langkah.

    Namun, di minggu berikutnya, kesalahan yang sama muncul lagi.

    Situasi ini menunjukkan bahwa karyawan tersebut mungkin kurang teliti atau tidak menganggap serius instruksi, yang dapat berdampak buruk pada kredibilitas dan efisiensi departemen.

6. Sering Diabaikan dalam Diskusi atau Keputusan Penting

Jika Anda mulai merasakan bahwa Anda tidak diundang ke rapat-rapat penting, tidak diajak berdiskusi tentang proyek strategis, atau masukan Anda diabaikan secara konsisten, ini bisa jadi pertanda.

Perusahaan cenderung melibatkan karyawan yang mereka percaya memiliki kontribusi berharga. Ketika Anda mulai dipinggirkan, itu mengindikasikan bahwa Anda mungkin tidak dianggap sebagai aset penting bagi tim.

Ini bukan hanya masalah integrasi sosial, tetapi juga penilaian terhadap potensi kontribusi profesional Anda.

7. Masalah Kehadiran, Kedisiplinan, atau Sikap yang Negatif

Di luar masalah kinerja, masalah mendasar seperti sering terlambat, sering absen tanpa alasan jelas, atau menunjukkan sikap negatif (mudah mengeluh, pesimis, tidak kooperatif) adalah jalan pintas menuju kegagalan masa percobaan.

Profesionalisme dan etos kerja adalah hal dasar yang dicari oleh setiap perusahaan.

Tidak peduli seberapa pintar atau cakap Anda, jika Anda memiliki masalah disiplin atau sikap yang merugikan, perusahaan tidak akan ragu untuk melepas Anda.

  • Studi Kasus: Kevin yang Selalu Datang Terlambat

    Kevin adalah desainer grafis yang sangat berbakat, namun ia sering datang terlambat, bahkan sampai 30 menit atau lebih. Meskipun karyanya berkualitas, keterlambatannya mengganggu jadwal rapat pagi dan menunjukkan kurangnya komitmen.

    Setelah beberapa kali peringatan lisan dan tertulis, manajer Kevin terpaksa memutuskan untuk tidak melanjutkan masa percobaannya.

    Bakat saja tidak cukup; kedisiplinan dan sikap profesional adalah kunci untuk mempertahankan pekerjaan.

Tips Praktis Mengatasi Tanda-Tanda Gagal Lolos Masa Percobaan

Mengenali tanda-tanda ini saja tidak cukup; Anda harus bertindak! Berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa Anda ambil untuk mengubah keadaan:

  • Proaktif Mencari Umpan Balik: Jangan menunggu atasan Anda. Jadwalkan pertemuan, tanyakan secara spesifik tentang kinerja Anda, apa yang sudah baik, dan apa yang perlu ditingkatkan. Tunjukkan bahwa Anda antusias untuk belajar.
  • Klarifikasi Ekspektasi: Jika Anda tidak yakin tentang target atau tugas Anda, tanyakan. Pastikan Anda memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari Anda dalam peran ini.
  • Tingkatkan Komunikasi: Berinteraksi lebih sering dengan tim Anda. Ikut serta dalam diskusi, tawarkan bantuan, dan tunjukkan minat pada pekerjaan rekan-rekan.
  • Tunjukkan Inisiatif: Jangan hanya menunggu perintah. Identifikasi masalah yang bisa Anda bantu selesaikan, ajukan ide-ide baru, atau tawarkan diri untuk mengambil tugas tambahan (yang relevan).
  • Perbaiki Kesalahan dengan Cepat: Jika Anda membuat kesalahan, akui, pelajari, dan pastikan Anda tidak mengulanginya. Tunjukkan kemampuan Anda untuk belajar dan beradaptasi.
  • Perhatikan Kedisiplinan: Pastikan Anda selalu tepat waktu, responsif, dan menunjukkan sikap positif. Ini adalah dasar yang tidak boleh dinegosiasikan.
  • Minta Dukungan Mentor (Jika Ada): Jika ada program mentoring atau rekan senior yang bisa Anda ajak bicara, manfaatkan kesempatan itu untuk mendapatkan nasihat.

FAQ Seputar Tanda-Tanda Anda Akan Gagal Lolos Masa Percobaan (Probation)

Q1: Apa yang harus saya lakukan jika saya melihat beberapa tanda-tanda ini pada diri saya?

A1: Segera ambil tindakan proaktif. Jadwalkan pertemuan dengan atasan Anda untuk meminta umpan balik, klarifikasi ekspektasi, dan tanyakan secara spesifik apa yang perlu Anda perbaiki. Tunjukkan komitmen Anda untuk belajar dan beradaptasi. Jangan menunggu hingga hari terakhir masa percobaan.

Q2: Bisakah perusahaan memecat saya sebelum masa percobaan berakhir?

A2: Ya, dalam banyak kasus, perusahaan memiliki hak untuk mengakhiri hubungan kerja selama masa percobaan tanpa harus memberikan alasan yang rumit, asalkan sesuai dengan kontrak kerja dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Masa percobaan memang dirancang sebagai periode evaluasi dua arah.

Q3: Berapa lama biasanya masa percobaan?

A3: Di Indonesia, masa percobaan umumnya berlangsung maksimal 3 bulan, sesuai dengan UU Ketenagakerjaan. Namun, beberapa perusahaan mungkin memiliki kebijakan internal yang sedikit berbeda, pastikan untuk memeriksa kontrak kerja Anda.

Q4: Bagaimana cara meminta umpan balik tanpa terlihat panik atau tidak percaya diri?

A4: Dekati dengan sikap profesional dan keinginan untuk berkembang. Anda bisa mengatakan, “Saya ingin memastikan bahwa saya berada di jalur yang benar dan memberikan kontribusi terbaik. Apakah ada area yang menurut Anda perlu saya fokuskan atau tingkatkan kinerja saya?” Ini menunjukkan inisiatif, bukan kepanikan.

Q5: Apakah semua perusahaan memiliki masa percobaan?

A5: Sebagian besar perusahaan menerapkan masa percobaan untuk karyawan baru sebagai standar praktik. Ini memungkinkan kedua belah pihak (karyawan dan perusahaan) untuk saling mengevaluasi kesesuaian sebelum ikatan kerja menjadi permanen. Meskipun demikian, ada juga posisi atau perusahaan tertentu yang mungkin tidak menerapkannya, namun ini jarang terjadi.

Kesimpulan

Mengidentifikasi Tanda-Tanda Anda Akan Gagal Lolos Masa Percobaan (Probation) bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kesempatan untuk bertindak.

Artikel ini telah memberikan panduan mendalam untuk mengenali sinyal-sinyal penting dan langkah-langkah praktis untuk mengatasinya.

Ingat, masa percobaan adalah periode pembelajaran dan penyesuaian. Dengan sikap proaktif, keinginan untuk belajar, dan komitmen untuk perbaikan, Anda memiliki kekuatan untuk mengubah situasi menjadi lebih baik.

Jangan biarkan kecemasan mengalahkan Anda. Manfaatkan setiap kesempatan untuk menunjukkan nilai dan potensi Anda. Ambil langkah-langkah yang diperlukan hari ini untuk memastikan Anda tidak hanya lolos, tetapi juga berkembang dalam karier Anda!

Cek Berita dan Artikel Teknologi paling update! Ikuti kami di  Google News miui.id, Jadilah bagian komunitas kami!