Kapan Waktu Tepat Mengirim Email Follow-up Setelah Interview?

Setelah berjibaku dengan sesi interview yang mendebarkan, satu pertanyaan krusial seringkali muncul di benak kita: “Kapan waktu tepat mengirim email follow-up setelah interview?” Apakah harus segera? Atau ada jeda yang lebih baik? Jika Anda sedang mencari jawaban pasti dan panduan praktis untuk pertanyaan ini, Anda berada di tempat yang tepat. Mari kita bedah tuntas agar Anda bisa melangkah dengan percaya diri!

Email follow-up bukan sekadar formalitas. Ini adalah kesempatan emas untuk menegaskan kembali minat Anda, menunjukkan profesionalisme, dan meninggalkan kesan positif yang kuat. Namun, timing adalah segalanya. Terlalu cepat bisa terkesan agresif, terlalu lambat bisa membuat Anda terlupakan. Keseimbangan adalah kunci.

Mengapa Email Follow-up Begitu Penting?

Mungkin Anda berpikir, “Bukankah saya sudah melakukan yang terbaik saat interview?” Tentu saja! Namun, email follow-up memiliki kekuatan unik yang melampaui kesan awal di ruang interview.

Ini adalah cara Anda untuk menunjukkan apresiasi atas waktu yang diluangkan pewawancara. Di dunia kerja yang serba cepat, rasa terima kasih yang tulus sangat dihargai.

Selain itu, email ini juga menjadi kesempatan Anda untuk menegaskan kembali kualifikasi utama Anda. Mungkin ada poin penting yang terlupa disebut, atau Anda ingin menekankan bagaimana keahlian Anda sangat cocok untuk peran tersebut.

Meninggalkan Kesan Akhir yang Kuat

  • Email follow-up membantu Anda tetap diingat. Pewawancara mungkin telah berbicara dengan banyak kandidat. Email Anda bisa menjadi pengingat positif.
  • Ini menunjukkan etika kerja yang profesional dan perhatian terhadap detail, kualitas yang dicari banyak perusahaan.

Aturan Emas: Dalam 24 Jam Setelah Interview

Secara umum, konsensus di dunia rekrutmen adalah mengirim email follow-up dalam kurun waktu 24 jam setelah interview. Angka 24 jam ini bukan tanpa alasan.

Waktu ini dianggap ideal karena ingatan pewawancara terhadap Anda dan detail percakapan masih segar. Mereka baru saja menyelesaikan interview, dan Anda ingin pesan Anda sampai saat mereka masih mereview kandidat.

Mengirimnya di hari yang sama atau keesokan paginya menunjukkan ketangkasan dan antusiasme Anda. Ini mengkomunikasikan bahwa Anda serius dengan kesempatan ini dan responsif.

Studi Kasus Singkat: Jeda Waktu vs. Dampak

Bayangkan dua kandidat, Adi dan Bima. Keduanya diinterview pada hari Selasa pagi. Adi mengirim email follow-up pada Selasa sore, menegaskan minatnya dan menyinggung diskusi spesifik tentang proyek X. Bima baru mengirim email pada Kamis sore. Ketika tim rekrutmen melakukan debrief pada hari Rabu, nama Adi lebih mudah diingat dan dikaitkan dengan detail diskusi, sementara kesan Bima sudah mulai memudar.

Kapan Seharusnya Menunda Pengiriman Email?

Meskipun aturan 24 jam adalah patokan yang baik, ada kalanya Anda mungkin perlu sedikit menunda. Namun, “menunda” di sini bukan berarti menunda terlalu lama.

Jika interview Anda berakhir sangat larut, misalnya di sore hari menjelang jam pulang kantor, tidak perlu terburu-buru mengirim email pada saat itu juga. Anda bisa menunggu hingga keesokan paginya.

Mengapa? Mengirim email di luar jam kerja normal atau tengah malam terkadang bisa menimbulkan kesan Anda terlalu bersemangat atau bahkan sedikit mengganggu, tergantung pada budaya perusahaan.

Pertimbangkan Jadwal Kerja Normal

  • Jika interview hari Senin jam 4 sore, kirim email Selasa pagi jam 8-10.
  • Jika interview hari Jumat pagi, kirim email Jumat sore atau paling lambat Senin pagi (walaupun Jumat sore lebih disarankan).

Bagaimana Jika Interview Berlangsung di Akhir Pekan?

Situasi interview di akhir pekan memang sedikit berbeda. Meskipun jarang, beberapa perusahaan mungkin menjadwalkan interview pada hari Sabtu atau Minggu.

Jika ini terjadi, Anda tetap bisa mengirim email follow-up pada hari yang sama setelah interview. Namun, Anda juga punya pilihan untuk menunggu hingga hari Senin pagi.

Memilih mengirim di hari Senin pagi mungkin lebih baik jika Anda menduga pewawancara tidak akan memeriksa email pekerjaan mereka di akhir pekan. Ini menjamin email Anda dilihat di awal pekan kerja mereka, saat mereka kembali beraktivitas.

Pilihan Terbaik untuk Interview Akhir Pekan

  • Opsi 1 (Disarankan): Kirim di akhir pekan tersebut, dalam waktu 24 jam. Ini menunjukkan kesigapan.
  • Opsi 2: Kirim Senin pagi. Ini memastikan email dibaca saat orang kembali bekerja. Pastikan email tetap ringkas dan profesional.

Lebih dari Sekadar Ucapan Terima Kasih: Apa yang Harus Disertakan?

Email follow-up yang efektif jauh melampaui kalimat “Terima kasih atas waktunya”. Ini adalah kesempatan Anda untuk kembali bersinar.

Mulailah dengan ucapan terima kasih yang tulus. Sebutkan nama pewawancara dan posisi yang Anda lamar agar jelas.

Kemudian, sampaikan secara singkat poin-poin spesifik dari diskusi yang paling menarik bagi Anda. Hubungkan kembali bagaimana keahlian atau pengalaman Anda relevan dengan kebutuhan yang mereka sampaikan.

Elemen Kunci dalam Email Follow-up

  • Personalisasi: Sebutkan nama pewawancara. Jika ada beberapa pewawancara, kirim email terpisah untuk setiap orang atau satu email ke koordinator rekrutmen untuk diteruskan.
  • Sebutkan Poin Spesifik: “Saya sangat antusias dengan diskusi kita tentang strategi pemasaran digital, terutama bagaimana saya dapat menerapkan pengalaman saya di SEO untuk target Anda.”
  • Perkuat Minat: Tegaskan kembali bahwa Anda sangat tertarik dengan posisi tersebut dan yakin dapat memberikan kontribusi.
  • Tawarkan Informasi Tambahan (Opsional): Jika ada hal yang Anda rasa terlewat disampaikan saat interview, ini saatnya untuk menambahkannya secara singkat.
  • Ajakan Bertindak Lembut: “Saya menantikan kabar selanjutnya dari Anda.” atau “Saya berharap dapat segera berdiskusi lebih lanjut.”

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Meski terlihat sederhana, ada beberapa jebakan yang seringkali tidak disadari oleh para pencari kerja saat mengirim email follow-up. Hindari hal-hal ini agar email Anda tetap berdampak positif.

Jangan mengirim email yang terlalu umum atau tidak dipersonalisasi. Pewawancara bisa tahu jika Anda menggunakan template yang sama untuk semua lamaran.

Hindari mengirim email yang terlalu panjang. Pewawancara sibuk, jadi buatlah pesan Anda ringkas, jelas, dan langsung ke intinya.

Daftar Hal yang Tidak Boleh Dilakukan

  • Terlalu Agresif: Jangan mengirim email setiap beberapa jam atau menelepon berkali-kali. Berikan mereka ruang.
  • Terlalu Banyak Pertanyaan: Hindari mengajukan pertanyaan baru yang bisa dijawab di interview. Ini adalah email terima kasih, bukan sesi Q&A kedua.
  • Kesalahan Tata Bahasa/Typo: Selalu periksa ulang ejaan dan tata bahasa. Kesalahan kecil bisa merusak kesan profesionalisme.
  • Mengeluh: Jangan pernah menggunakan email ini untuk mengeluh tentang proses interview atau hal lainnya.

Tips Praktis Menerapkan Kapan Waktu Tepat Mengirim Email Follow-up Setelah Interview?

Setelah memahami konsep dan kapan waktu yang tepat, mari kita rangkum beberapa tips praktis agar Anda bisa langsung menerapkannya dengan mudah.

  • Siapkan Template Awal: Sebelum interview, siapkan draf template email follow-up. Ini akan menghemat waktu Anda.
  • Catat Saat Interview: Selama interview, catat nama pewawancara, jabatan, dan poin-poin diskusi penting. Ini akan membantu Anda mempersonalisasi email.
  • Kirim Dalam 24 Jam (Prioritas): Usahakan selalu mengirim email dalam kurun waktu 24 jam kerja setelah interview. Jika di akhir pekan, Senin pagi adalah opsi terbaik kedua.
  • Gunakan Subjek yang Jelas: Contoh: “Terima Kasih – [Nama Anda] – Posisi [Nama Posisi]” atau “Follow-up Interview – [Nama Anda]”.
  • Recheck Kontak: Pastikan Anda memiliki alamat email yang benar untuk setiap pewawancara. Jika tidak, kirim ke koordinator rekrutmen.
  • Proofread Berkali-kali: Baca email Anda dua hingga tiga kali untuk memastikan tidak ada typo atau kesalahan tata bahasa.
  • Jadwalkan Pengiriman (Opsional): Jika Anda menulis email di malam hari setelah interview, Anda bisa menjadwalkannya untuk terkirim keesokan paginya.

FAQ Seputar Kapan Waktu Tepat Mengirim Email Follow-up Setelah Interview?

1. Bisakah saya mengirim email follow-up di hari yang sama setelah interview?

Ya, sangat disarankan! Jika interview Anda selesai di pagi atau siang hari, mengirim email di sore hari pada hari yang sama adalah waktu yang sangat baik. Ini menunjukkan antusiasme dan ingatan Anda masih segar.

2. Bagaimana jika saya tidak punya alamat email pewawancara?

Jangan khawatir. Jika Anda tidak mendapatkan kartu nama atau alamat email langsung, Anda bisa mengirimkan email ke koordinator rekrutmen atau HR yang mengatur jadwal interview Anda. Minta mereka untuk meneruskan ucapan terima kasih Anda, atau tanyakan apakah mereka bisa memberikan alamat email pewawancara.

3. Apa yang harus dilakukan jika saya belum menerima kabar setelah follow-up?

Pertama, periksa apakah Anda diberi tahu perkiraan jangka waktu respons. Jika tidak, Anda bisa menunggu sekitar 1-2 minggu setelah interview (atau setelah tanggal yang mereka sebutkan) sebelum mengirim email follow-up kedua (reminder) yang singkat dan sopan. Jangan terlalu sering mengirim, cukup satu kali lagi.

4. Berapa kali saya boleh mengirim email follow-up?

Idealnya, cukup satu email follow-up segera setelah interview. Jika Anda belum mendengar kabar setelah beberapa waktu, satu email follow-up kedua (sebagai reminder) setelah 1-2 minggu masih dapat diterima. Lebih dari itu bisa terkesan agresif.

5. Haruskah saya mengirim email terpisah untuk setiap pewawancara?

Jika Anda memiliki alamat email masing-masing pewawancara dan waktu yang cukup, mengirim email terpisah yang dipersonalisasi untuk setiap orang adalah yang terbaik. Ini menunjukkan perhatian Anda. Namun, jika tidak memungkinkan, satu email yang ditujukan ke semua atau ke koordinator rekrutmen masih lebih baik daripada tidak sama sekali.

Kesimpulan

Mengirim email follow-up setelah interview adalah langkah krusial yang tidak boleh Anda lewatkan dalam proses pencarian kerja. Kapan waktu tepat mengirim email follow-up setelah interview? Kuncinya adalah dalam 24 jam setelah interview, atau paling lambat di pagi hari kerja berikutnya.

Ingatlah bahwa email ini adalah kesempatan Anda untuk menegaskan kembali minat, profesionalisme, dan detail-detail penting dari percakapan Anda. Dengan mengikuti panduan ini, Anda tidak hanya menunjukkan etika yang baik, tetapi juga meningkatkan peluang Anda untuk meninggalkan kesan terbaik dan selangkah lebih dekat menuju pekerjaan impian Anda.

Jadi, setelah interview berikutnya, jangan tunda! Segera susun email follow-up Anda dan kirimkan. Kesuksesan menanti!

Cek Berita dan Artikel Teknologi paling update! Ikuti kami di  Google News miui.id, Jadilah bagian komunitas kami!